Sebagian besar anak-anak sekolah, waktu libur kerap digunakan untuk bertamasya ke tempat-tempat wisata bersama orang tua dan sanak saudara. Namun hal tersebut tidak dilakukan para siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sukasari, Kabupaten Purwakarta.
Pelajar SMPN 2 Sukasari Purwakarta ini mengisi waktu libur sekolah dengan pendidikan vokasional, yaitu membantu orang tuanya tandur (menanam) padi di sawah.
Liburan semester akhir tahun ini dimanfaatkan sejumlah pelajar di Purwakarta untuk membantu para orang tua, bekerja di kebun ataupun di sawah.
Seperti yang dilakukan Leni Puspitasari (14), dengan bantu orang tuanya tandur (menanam) padi di kampung Empang, Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta.
Siswi Kelas 9 di SMPN 2 Sukasari itu terlihat terampil menanam padi. Semua dilakukan secara otodidak karena sering melihat orang tuanya bekerja di sawah.
Ayah Leni, Rohman mengatakan bahwa anaknya ikut menanam padi atas kemauan sendiri.
“Dia mengambil bibit dan menanamnya di sawah. Kami tak pernah mengajarinya nandur,” ungkapnya, pada Kamis, 6 Januari 2021.
Menurut Rohman, anaknya itu sering ikut ke sawah. Lalu memperhatikan orang membajak sawah dan menanam padi.
“Saya tidak pernah memintanya ikut nandur. Dia mengambil bibit dan belajar menanam padi. Sejak kecil dia (Leni) sudah sering bantu saya di sawah,” ungkapnya.
Selain Leni, hal serupa dilakukan Sella Pitriani. Dia merupakan siswi kelas 7 di SMPN 2 Sukasari Purwakarta yang membantu orangtuanya di sawah.
Wakasek Kesiswaan SMPN 2 Sukasari Mochamad Aripin mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud penerapan kebijakan Pendidikan Karakter.
“Saat ini jarang menemukan anak-anak menanam padi. Biasanya anak-anak ikut ke sawah untuk bermain-main,” kata Aripin.
“Tapi di Kecamatan Sukasari masih banyak ditemui. Pasalnya, peran pemuda dalam sektor pertanian sangat diharapkan,” ucap Pria yang akrab disapa Kang Ipin.
Dijelaskannya, mengisi libur akhir tahun, para siswa di SMPN 2 Sukasari diberikan tugas vokasional atau membantu orang tua.
“Mayoritas masyarakat kan petani jadi kebanyakan siswa membantu orang tuanya di sawah dan kebun,” ungkapnya.
Menurut Kang Ipin, ada nilai filosofi yang bisa mereka petik dari pelajaran tandur ini. Yaitu mereka diajarkan pola hidup teratur, sabar dan fokus pada satu tujuan.
“Peradaban yang paling tua itu adalah pertanian. Sehingga, SMPN 2 Sukasari mengusung program bahwa pertanian sebagai profesi yang sudah mulai ditinggalkan agar peserta didik kami mencintai profesi itu,” pungkasnya.