INFO PURWAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tren harga minyak dunia yang terus melonjak saat ini bisa berpengaruh pada harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan saat ini harga minyak mentah dunia terus melonjak dan menunjukkan tren ke arah kenaikan harga BBM khususnya non subsidi di dalam negeri.
“Kalo saya cermati harga minyak naik lagi kayaknya trennya mau ke sana,” ungkap Tutuka saat ditanya perihal potensi kenaikan harga BBM non subsidi pada Bulan Maret 2024 mendatang, di Kantor Lemigas, Selasa (20/2/2024).
Tutuka menjelaskan tren naiknya harga minyak dunia saat ini salah satunya karena dampak dari konflik di Timur Tengah yang dinilai masih memanas. Hal itu dinilai berdampak pada sisi logistik minyak mentah di dunia.
Dengan begitu, dia memberikan sinyal akan naiknya harga BBM non subsidi di bulan depan lantaran konfik di Timur Tengah yang membuat harga minyak dunia meningkat.
“Karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus,” tambahnya.
Seperti diketahui, harga minyak mentah Brent ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Penguatan tersebut karena kekhawatiran pasokan yang masih ada akibat ketegangan di Timur Tengah.
Pada perdagangan Senin (19/2/2024) harga minyak mentah Brent tercatat US$ 83,56 per barel, naik 0,11 dibandingkan posisi kemarin. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tidak ada perdagangan karena libur Hari Presiden di AS.
Baik Brent maupun WTI berjangka pada pekan lalu masing-masing naik sekitar 1,5% dan 3%, didorong oleh meningkatnya risiko konflik Timur Tengah.
Konflik di Timur Tengah berlanjut selama akhir pekan ketika serangan Israel membuat rumah sakit terbesar kedua di Jalur Gaza tidak dapat beroperasi.